Pemulihan Ekonomi Masyarakat, Dewan Kota Dorong Pembinaan Manajerial Usaha bagi UMKM

 Pemulihan Ekonomi Masyarakat, Dewan Kota Dorong Pembinaan Manajerial Usaha bagi UMKM

FOTO: Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Nenie Lambung

Kaltengnews.co.id, PALANGKA RAYA – Berdasarkan hasil survei dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan, jika 94,69 persen pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tanah air mengalami penurunan penjualan sejak pandemi COVID-19.

Bahkan, survei ini menyebut 49,01 persen pelaku usaha sektor ultra mikro telah mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen.

Merujuk hasil survei tersebut, Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie A Lambung, mendukung kesinambungan pemulihan ekonomi, melalui pelatihan manajerial maupun pengembangan sumber daya manusia (SDM) terutama, untuk para pelaku usaha UMKM di Kota Palangka Raya, yang telah diselenggarakan sejak beberapa waktu yang lalu.

Dikatakan Politisi PDI-P Kota Palangka Raya ini, berkenaan dengan hal tersebut, Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, telah menggelontorkan berbagai stimulus bagi sektor usaha, dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Hal itu terlihat, mulai dari adanya subsidi bunga kredit, hingga Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang khususnya, menyasar kebutuhan pembiayaan bagi segmen ultra mikro.

“Saya yakin, para pelaku usaha juga perlu dukungan dari sisi pengelolaan bisnis dan pengembangan UMKM, baik berupa pelatihan manajerial, pembukuan, maupun akses pemasaran produk,” Ucap Nenie saat dibincangi awak media belum lama ini..

Lebih lanjut, Nenie juga menuturkan, perkembangan sektor usaha UMKM saat ini begitu massif. Sehingga pengelolaan sistem manajerial usaha yang baik dirasakannya mampu memberikan manfaat secara berkelanjutan, di tengah tidak ketidakpastian perekonomian masyarakat, terlebih di saat situasi pandemi seperti sekarang ini.

“Sebab selain bantuan stimulus berupa modal, peningkatan kualitas sistem manajemen bagi para pengusaha dalam mengelola hasil produknya akan sangat penting. Terutama, juga dalam memberikan strategi marketing, agar perputaran hasil penjualan bisa menghidupi usaha dalam waktu yang panjang. Meskipun ada kendala misalkan seperti pandemi ini, namun itu tak akan berpengaruh banyak,” Timpalnya.

Di sisi lain, Dirinya juga mendorong pemerintah untuk bisa mengembangkan UMKM dengan memanfaatkan teknologi. Terlebih saat ini perkembangan UMKM di Kota Cantik dinilai Nenie cukup pesat.

Hal ini menunjukan semangat berusaha di kalangan warga cukup tinggi, sehingga Pemko Palangka Raya harus menindaklanjuti dengan berbagai program untuk mengembangkan UMKM ini. Khususnya dengan memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi untuk pemasaran.

“Termasuk juga bantuan kemudahan memberi izin usaha, pelatihan, membantu permodalan hingga membantu promosi. Potensi UMKM di Kota Palangka Raya ini sangat beragam, tidak hanya makanan tapi juga ada usaha kain seperti kerajinan, industri kecil atau rumahan. Pembinaan, pengawasan hingga pengembangan tidak boleh berhenti,” harapnya.

“Salah satunya dengan memanfaatkan ekonomi digital ini, sehingga pemasarannya tidak hanya lokal atau regional, tapi bisa ke skala nasional, bahkan internasional,” bebernya.

Melalui ekonomi digital ini, lanjut Nenie, ada peluang untuk mengembangkan produk UMKM Kota Palangka Raya. Apalagi saat ini sudah banyak produk UMKM di kota setempat yang sudah cukup terkenal sehingga Pemko tinggal membantu dalam pembinaan, seperti membantu desain kemasan yang menarik sehingga tidak menoton. (YS)

TONTON JUGA BERITA VISUALNYA di
KALTENGNEWS

Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!