Bea Cukai Pangkalan Bun Musnahkan Barang Ilegal Senilai Ratusan Juta
Empat Mahasiswa Kalteng Dinyatakan Bebas Corona
FOTO : Empat mahasiswa asal Kalteng ketika menjalani pemeriksaan kesehatan.
gerakkalteng.com – PALANGKA RAYA – Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dipulangkan ke kediamannya masing-masing.
Sejak Minggu (2/2) hingga Jumat (14/2/2020) mereka berada di ruang khusus karantina dan observasi deteksi Covid-19 (virus corona) di Hanggar Pangkalan Udara TNI AU Raden Sadjad, Natuna, Kepulauan Riau.
Setelah masa observasi selama 14 hari selesai, 238 WNI dinyatakan terbebas dan tidak terjangkit virus corona. Mereka dievakuasi dari kawasan endemik virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei dan provinsi lainnya di Cina setelah dinyatakan lolos exit screening di Departemen Kesehatan Tiongkok.
Dari 238 WNI yang dipulangkan, empat diantaranya adalah warga Kalimantan Tengah, tepatnya dua orang warga Kota Palangka Raya dan dua lainnya, warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Keempat warga Kalteng ini, merupakan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di negeri yang berjuluk tirai bambu. Keempat mahasiswa Kalteng ini, diberangkatkan dari Kepulauan Riau menuju Pangkalan Udara TNI AU Halim. Dilanjutkan dengan penerbangan menggunakan pesawat Lion Air JT 866 dari Bandara Soekarno Hatta.
Sesampainya di Kota Palangka Raya, keempat mahasiswa yang diketahui bernama Eve Pauline Damanik (18) warga Kota Palangka Raya, Haafizh Nisfu Arifani L. (22), dan warga Kabupaten Kotim, Ni Gusti Ayu Made Sinta Maharani P (18) dan Chindi Maulidtika Yunifa P. (18), terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh tim kesehatan di Bandara Tjilik Riwut.
Hari Mahyadi selaku orang tua Haafizh Nisfu Arifani L. saat ditemui di rumahnya sangat senang bisa berkumpul kembali dengan anak tercintanya. Walaupun sempat bingung ketika ingin mengevakuasi anaknya yang kuliah di Tiongkok. Dan hanya berkomunikasi melalui handphone (HP).
“Saya selalu berkomunikasi, sangat senang bisa kembali ke sini usai hampir tiga tahun setengah tidak bertemu,” jelasnya.
Disisi lain pun dirinya tidak ada rencana menjemput secara langsung. Pasalnya selama virus ini viral semua transportasi yang ada di sana ditutup, jadi anaknya tidak bisa keluar.
“Akses keluar dari Wuhan pun tidak ada, waktu itu yang ada dipikiran saya yang penting keluar dari kota tersebut. Saya selalu mendukung semua keinginan anak saya, jadi jika dinyatakan virus corona tidak ada lagi kemungkinan anaknya ke sana lagi,” tegas Hari Mayhadi.
Sementara itu, Ibunda Haafizh, Yunairoh pun merasa senang dan berterima kasih kepada pemerintah RI yang sudah memperhatikan dan menyelamatkan warganya dari serangan virus corona.
“Sangat senang anak saya bisa kembali dengan keadaan sehat,” imbuhnya.
Sementara itu, mahasiswi yang berkuliah di Gonzhu Eve pun tak lupa berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan dan lainnya yang selalu memperhatikan warganya. Ia yang berkuliah di Universitas Yanshe yang berjarak 234 kilometer dari Kota Wuhan ini pun dinyatakan sehat usai menjalani observasi dan karantina di Natuna.
“Saya sudah dinyatakan sehat, jadi tidak usah dikhawatirkan lagi. Belum tau lagi akan kembali ke sana atau tidak, karena diberikan waktu sekitar satu bulan untuk kembali. Intinya kami sehat dan kami negatif virus corona,” ucap wanita yang baru satu tahun di Tiongkok.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Sayuti mengatakan bahwa WNI yang telah menerima di karantina di Natuna telah sampai diantar oleh perwakilan Provinsi Kalteng di Jakarta. Mereka diterima oleh tim gabungan dan dilakukan pemeriksaan kesehatan.
“Semuanya dalam keadaan sehat, tidak ada tanda-tanda penyakit baik covid-19 maupun penyakit lainnya. Selanjutnya yang bersangkutan telah diantarkan ke alamat masing-masing. Mereka diminta tetap tidak keluar rumah untuk beberapa hari ke depan,” jelasnya.
Selama tidak diperkenankan keluar rumah, mereka akan dipantau petugas khusus.
“Tetap kita pantau selama beberapa hari,” ucapnya.
Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Irma menegaskan bahwa kedua warganya sudah dinyatakan sehat. Jadi kami tidak ada melakukan pengawasan khusus terhadap keduanya.
“Kami hanya menjalankan tugas untuk menjemput keduanya dan menjaga privasi saja. Namun semuanya dinyatakan sehat kok,” pungkasnya. (agg)