Terkait Kasus SAB, Jaksa Geledah Kantor Sekwan dan Disnakertrans Lamandau
Keberadaan RMP Mendawai Dipertanyakan
KASONGAN – Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan mempertanyakan keberadaan Rice Milling Plan (RMP) yang ada di Kecamatan Mendawai. Pasalnya hingga kini, alat penggilingan padi tersebut belum juga dioperasionalkan.
Anggota DPRD Katingan, Firdaus ST menyayangkan lantaran alat tersebut tidak dapat digunakan hingga sekarang. “Harusnya RMP itu dapat dimanfaatkan oleh petani di Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai, guna meningkatkan produksi beras,” tuturnya pada sejumlah wartawan, di Kasongan, baru-baru ini.
Menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini, RMP tersebut milik negara dan kondisinya tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para petani. Dia menilai keberadaan alat tersebut terkesan stagnan, padahal Kecamatan Mendawai dan Katingan Kuala merupakan lumbung padi Kabupaten Katingan.
“Jka RMP tersebut operasional, harusnya dua kecamatan di wilayah selatan dapat memproduksi beras dengan brand Katingan. Sayangnya selama ini, beras dari Katingan dibawa ke Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan. Selanjutnya, dirubah merknya dan dijual kembali ke Katingan,” kata Firdaus.
Jika melihat kondisi pertanian di Kecamatan Katingan Kuala dan Mendawai, sebut Firdaus, seharusnya masyarakat dapat lebih sejahtera karena mampu surplus pangan pada tahun-tahun sebelumnya. “Namun hendaknya harus didukung sarana prasaran untuk peningkatan produksi pertanian.
“Selain perluasan lahan, mekanisasi pertanian dan peningkatan SDM petani, harus pula diimbangi dengan saran pengelolaan hasil pertanian yang sudah dikemas dan siap jual. Baik di dalam daerah, maupun ke luar daerah. Jangan sampai berasnya di bawa keluar daerah lalu, dikemas dan diberi merk, lalu dijual lagi ke masyarakat Katingan,’ ucapnya.
Dia berharap, keberadaaan Katingan Kuala dan Mendawai sebagai daerah lumbung padi di Katingan dapat dipertahankan. Selain akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, juga mampu menjual hasil- hasil pertanian ke luar daerah dalam bentuk barang jadi. “Salah satunya, harus dioptimalkan pengelolaan RMP milik Pemkab Katingan itu,” harapnya. (tri)