Kemajuan Teknologi Informasi Jadi Celah Bagi Masuknya Faham Radikalisme dan Terorisme
PALANGKA RAYA,GERAKKALTENG.COM – Kegiatan literasi digital sebagai upaya pencegahan radikalisme dan terorisme menjadi salah satu agenda acara yang digelar oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalteng sebagai pelaksana yang didukung Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kalteng, Kamis (11/10/1018).
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Brigjen Henri Paruhuman Lubis mengatakan, kemajuan teknologi informasi menjadi celah masuknya radikalisme dan terorisme tanpa disadari oleh masyarakat pada umumnya.
Menurutnya, media sosial adalah tempat dimana semua masyarakat memperoleh informasi, pengetahuan dan berita yang mudah untuk dijadikan sarana bagi teroris mengajak orang untuk berbuat radikal, jihad serta mengajarkan cara merakit bom dengan berkedok agama. Padahal, dibalik semua itu tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama.
“Tingkat bahaya media sosial sudah menyerupai bahaya narkoba yang sangat mudah tersebar luas mempengaruhi kalangan masyarakat dengan membawa dampak yang negatif,” tegas Henri.
Untuk itu ia berharap seluruh lapisan masyarakat terutama media massa sebagai garda terdepan yang menyebarluaskan informasi maupun berita agar bisa lebih memiliki pengetahuan dan pola pandang yang baik untuk dapat menyerap setiap informasi dengan mengkaji betul kebenarannya sesuai dengan nilai dan norma positif dalam masyarakat.
“Ini menjadi kewajiban untuk bersama-sama ikut berperan aktif mencounter setiap paham radikalisme dan terorisme dengan tetap menjaga nilai-nilai bangsa yang berpancasila,” katanya. (FG)