Bentuk MPA, PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk Komitmen Cegah Kebakaran
Pertina Targetkan Tujuh Emas di Porprov Kalteng
KASONGAN,GK – Persatuan Tinju Amatir (Pertina) Kabupaten Katingan menargetkan meraih tujuh medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalteng di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara yang dihelat September mendatang.
Target medali yang cukup ambisius tersebut diharapkan mampu berkontribusi untuk mempertahankan Kabupaten Katingan diperingkat dua secara umum.
Ketua Pengurus Kabupaten (Pengkab) Pertina Katingan Wiltemus mengatakan, perolehan tujuh medali tersebut bukan sekedar target buta. Pasalnya, sejauh ini pihaknya telah meneliti peta kekuatan masing-masing atlet cabang olahraga (cabor) tinju dari bernagai daerah se Kalteng.
“Bukan artinya saya meremehkan kekuatan daerah lain, namun berdasarkan pengamatan selama ini hanya Kota Palangka Raya yang menjadi saingan terberat kita. Saya optimistis, Katingan pasti bisa mendapat tujuh medali emas dari 19 kelas yang dipertandingkan,” ungkapnya, Minggu (21/1).
Guna mewujudkan target tersebut, pihaknya sejak jauh-jauh hari telah mempersiapkan kematangan para atlet tinjunya, baik dari segi fisik, mental hingga wawasan terkait aturan olahraga tersebut.
“Menjadikan atlet tinju yang siap bertanding memang bukan perkara mudah, dibutuhkan proses yang cukup lama. Proses itulah yang terus kami lakukan sejauh ini. Sebab saya yakin kemampuan petinju Katingan tidak kalah dengan atlet luar daerah atau luar pulau sekalipun,” imbuhnya.
Menurutnya, dalam waktu dekat dirinya bakal memboyong beberapa petinju untuk memberikan jam terbang dalam bertanding. Tak tanggung-tanggung, atletnya bakal diikutkan dalam kompetisi tingkat nasional di Jakarta.
“Pertandingan tinju elit senior yang dimulai tanggal 27 Januari sampai 4 Februari nanti. Ada tiga petinju yang dibawa, yakni Dubir, Harianto Jakal, dan petinju putri atas nama Febby Astuti. Kompetisi itu sebagai tolok ukur sekaligus menambah jam terbang mereka dalam bertanding,” katanya.
Dalam kejuaraan tersebut, pihaknya cuma menargetkan medali perunggu. Mengingat tingginya persaingan yang juga sekitar 200 atlet tinju asal 34 provinsi se Indonesia.
“Tiap sesi cuma dibatasi tiga ronde, minimal mereka (anak didiknya, Red) harus memenangi lima pertandingan agar mampu masuk ke babak final. Karena kejuaraan ini sifatnya elit senior, maka petinju putra tidak menggunakan alat pelindung kepala sama sekali,” sebutnya.
Pada Porprov Kalteng tahun 2010, atlet tinju Katingan berhasil menyabet dua medali emas, satu perak, dan tiga perunggu. Raihan prestasi itu meningkat pada gelaran serupa ditahun 2014 lalu, dimana para atletnya berhasil meraih lima emas, dua perak, dan tiga perunggu.
“Pada Porprov tahun ini sebenarnya kita mampu meraih 11 emas, tapi ada beberapa pertimbangan lain sehingga kita cuma menargetkan tujuh medali saja. Sebab prestasi dalam olahraga tinju adalah sebuah proses panjang, pertama membutuhkan tenaga dan kedua adalah dana,” tukasnya.
Minimnya alokasi pendanaan itulah yang sampai kini masih menjadi persoalan. Pihaknya berharap, siapapun ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Katingan yang nantinya terpilih dapat membawa perubahan nyata, terutama dalam menggenjot prestasi keolahragaan di daerahnya.
“Selama ini bantuan dari KONI memang tidak besar, tapi kami selaku pengurus olahraga tidak mati akal. Kita tetap berusaha semaksimal mungkin agar kebutuhan itu teratasi, sehingga semangat para atlet meraih prestasi tidak kendor,” tegasnya.
Ketua Pertina Katingan yang juga pelatih tinju ini menuturkan, sarana dan prasarana latihan para atlet di daerahnya dinilai masih kurang serta tidak layak pakai. Seperti pelindung kepala, sarung tinju, samsak hingga pelindung gigi.
“Rata-rata kondisinya sudah robek, karena rusak akibat latihan rutin pagi dan sore tiap hati. Selain itu kami juga mengusulkan pengadaan perlengkapan pendukung atlet pada Porprov nanti, seperti sarung tinju, pelindung kepala, dan pelindung gigi,” pungkasnya. (BS)