Bedah Buku Maneser Panatau Tatu Hiang
Nila Riwut(Pernulis) Anak Pahlawan Nasional Cilik Riwut |
Kuala Kapuas,GK- Dalam rangkaian Kegiatan Seniman Peduli Pendidikan Tahun 2017, Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Kapuas bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpustaka) dan Dinas Pendidikan mengadakan salah satu kegiatan yaitu Bedah Buku “Maneser Panatau Tatu Hiang” yang ditulis oleh Nila Riwut anak dari Tokoh Kalteng Cilik Riwut.
Kegiatan yang dilaksanakan di Citimall, Jumat (19/5) yang lalu dihadiri oleh Ketua Dewan Adat Dayak Talinting Erick Toepak didampingi Wakil Ketua Dewan Adat Dayak, Ketua Dewan Pendidikan Indan Thomas, Nila Riwut selaku penulis buku dan para undangan.
Sebagai informasi, buku “Maneser Panatau Tatu Hiang” disunting berdasarkan buku karya Tjilik Riwut yang pernah diterbitkan yaitu “Kalimantan Memanggil” serta “Kalimantan Membangun” dan masih dilengkapi dengan catatan-catatan harian, kumpulan naskah dan kumpulan dokumen yang telah dikumpulkan semasa hidupnya.
Buku ini berisikan tentang pemberian suatu bukti kekayaan leluhur yang dimiliki suku dayak, suku yang berada di Pulau Kalimantan dimana pulau ini merupakan sebagai salah satu jantung dunia dan menyimpan banyak misteri didalamnya.
Ketua DAD Kabupaten Kapuas menyambut baik kegiatan bedah buku tersebut dengan harapan buku yang diterbitkan dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang agar tidak melupakan seni budaya, adat istiadat para leluhur yang terdahulu.
Disamping itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kapuas berharap dengan adanya buku itu dapat mengarahkan anak-anak didik untuk melestarikan dan mencintai budaya lokal yang ada. “Kita berharap buku ini dapat berkembang dan menjadi bacaan yang unik sehingga anak-anak ke depan tidak ketinggalan karena masuknya budaya luar oleh arus globalisasi,” katanya.
Plt Kepala Disarpustaka Kapuas Dra Hj Nor Apiati mengatakan buku tersebut ke depan akan menjadi referensi perpustakaan untuk anak-anak lebih mengenal adat istiadat dan budaya khususnya di Kabupaten Kapuas dan secara umum di Kalimantan Tengah.
“Buku ini berguna untuk sejauh mana anak-anak mengetahui budaya kita dari asal usul berdirinya Kalteng, Kapuas dan lain-lain sampai dengan sosial budaya, adat istiadat suku daya sehingga anak-anak tidak susah payah mencari bahan terkait,” tuturnya. Ia berharap ke depan dengan membaca buku karakter anak-anak didik terbentuk dan lebih mencintai budaya daerahnya.
Selain itu, Sekertaris Kominfo selaku Tokoh Adat Dayak Manli SH berharap dengan adanya buku itu akan lebih meningkatkan pengetahuan tentang sejarah Kalimantan Tengah untuk sebagai pedoman bagi generasi muda sehingga budaya suku dayak baik di Kabupaten Kapuas dan secara umum di Kalteng lebih terangkat. (Rizky)