Sekda Tawar Uang Suap

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas, Sanijan S Toembak Ces

PALANGKA RAYA, GK- Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Sanijan S Toembak dituding, ada menemui unsur pimpinan DPRD Kapuas untuk membahas besaran suap bagi anggota dewan demi memuluskan rancangan anggaran tahun 2015.

Hal ini diungkapkan Nanang Sujahantopo, Penasehat Hukum Ketua DPRD Kapuas, Mahmud IIp Syafrudin, salah satu tersangka penerima suap yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Reskrimsus Polda Kalteng. “Itu kan tanggal 17 Oktober itu ada Sekda bersama adjudannya, ada menemui unsur pimpinan DPRD untuk membahas suap,” ujarnya, Rabu (3/12/2014) di Palangka Raya.
Dalam pertemuan Sanijan, Mahmud bersama dengan Indah Purwanti serta Timotius Mahar itu jelas Nenang, sempat terjadi tawar menawar besaran suap. “Yang dibicarakan tanggal 17 pagi itu ya angka itu, sempat terjadi tawar menawar sampai tercapai angka Rp2,3 miliar,” jelas Nanang.
Dalam hal ini kata Nanang, semua anggota DPRD Kapuas yang berjumlah 40 orang tahu dan setuju sebab sudah dirapatkan sebelum pembahasan anggaran. “Sudah jauh-jauh hari sudah dirapatkan, jadi bohong kalau itu ada yang bilang tidak tahu karena setiap ada penawaran dilemparkan dulu ke anggota melalui ketua fraksi,” tuturnya.
Selain itu, rancangan APBD tahun 2015 sebenarnya sudah disahkan pada tanggal 24 Oktober 2014 sebesar Rp1,26 triliun oleh DPRD Kapuas. Rencananya tutur Nanang, penyerahan uang jatah tak dilakukan di Kapuas tapi ditempat lain.
“Tanggal 24 itu RAPBD sudah diasahkan, penyerahan uang kan tanggal 25 (Oktober 2014). Itu karena Ketua-ketua fraksi mendesak karena tanggal 25 mereka ada perjalanan keluar kota,” ujar Nanang.
Adapu tiap 1 orang anggota dewan kata Nanang, mendapat jatah Rp50 juta maka didapatlah angka Rp2 miliar. Kemudian belakangan unsur ketua mendapat tambahan masing-masing Rp50 juta lagi tiap satu orang dan ketua fraksi mendapat tambaham Rp10-15 juta per orang.
Untuk mendapat perimbangan, Wartawan pun coba menghubungi Sanijan, namun telepon seluler Sekda tak aktif. , .hingga berita ini ditulis, tak ada jawaban.
Selain itu ujar Nanang menambahkan, kliennya dalam pemeriksaan juga menerangkan kalau pada hari yang sama namun waktu berbeda, Kepala Dinas PU Free Vynou juga menemui Mahmud. “Dia (Free Vynou) bertemu unsur pimpinan meminta angka anggaran DPU yang diajukan tak dikurangi,” jelasnya.ron

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!