Keseruan Wisata Edukasi dan Sejarah FKM Bank Indonesia 2024 di Yogyakarta
Yogyakarta, Kaltengnews.co.id – Selain menerima materi pelatihan dari 2 (dua) orang narasumber berkompeten, yakni Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas yang juga Direktur Kompas Institue Andreas Maryoto; Kepala Divisi Relasi Media Masa dan Opinion Maker dari Departemen Komunikasi Bank Indonesia Syachman.
Selanjutnya, 29 peserta Forum Komunikasi Media (FKM) Bank Indonesia Kalimantan Tengah tahun 2024 di Yogyakarta, pada hari Jumat 3 Mei 2024, diajak berkeliling mengikuti wisata edukasi dan sejarah di sejumlah destinasi yang ada di sekitar daerah Borobudur, Magelang.
Wisata edukasi ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan, pengetahuan dan wawasan baru bagi para peserta yang merupakan wartawan dari media cetak, online dan elektronik untuk mengetahui sejarah, sekaligus belajar mengidentifikasikan sistem perekonomian masyarakat setempat yang menarik untuk ditelisik (dipelajari, red) lebih mendalam.
Sekira pukul 07.30 WIB, dari hotel Santika Premiere Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta, rombongan menaiki bis dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 30 menit, menuju Sekar Kedaton, Magelang.
Setelah tiba di Sekar Kedaton, dengan menaiki mobil kodok (Volkswagen atau VW Kodok, red) beragam warna-warni, rombongan pun kembali melanjutkan perjalanan berkeliling ke sentra olahan makanan ringan (cemilan, red) di Dusun Tinggal Wetan, Wanurejo, Borobudur, Magelang.
Kemudian, rombongan melanjutkan kunjungannya ke Petik Madu Lebah Tuksongo di Ganjuran 2 (Ndipan), Tuksongo, Borobudur, Magelang dan Budidaya Jamur, serta sentra Gerabah di Dusun Klipoh, Karanganyar, Borobudur, Magelang.
Di selah rangkaian kunjungan, Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw-BI) Kalteng, Taufik Saleh menyampaikan dalam kegiatan Forum Komunikasi Media atau FKM yang dilaksanakan setiap tahunnya, kawan-kawan media yang menjadi mitra Bank Indonesia diajak untuk belajar bersama bagaimana menulis berita ekonomi yang benar, menarik dan memiliki makna bagi masyarakat lebih luas.
“Selain menerima materi pelatihan, kita juga mengajak kawan-kawan wartawan untuk dapat belajar akan banyak hal, mulai dari sejarah dan sistem perekonomian masyarakat, dengan harapan para peserta bisa mendapatkan suatu gambaran bagaimana sektor pariwisata juga memiliki pengaruh besar untuk menggerakkan roda perekonomian daerah,” ucap Kepala KPw-BI Kalteng.
Lanjut Taufik berharap, kawan-kawan wartawan inilah yang selanjutnya akan memberikan gambaran bagaimana caranya untuk mengoptimalkan pengelolaan potensi daerah yang ada di wilayah Kalimantan Tengah, supaya dapat lebih maksimal dikembangkan untuk mendorong roda perekonomian daerah.
“Berkaca dari pengelolaan destinasi wisata di wilayah ini, seluruh pihak ternyata turut terlibat. Seolah, mereka ini sudah ada memiliki pembagian peran dan tugasnya-nya masing-masing,” ujarnya lagi.
Lanjutnya, mulai dari Biro Perjalanan, Pihak Ketiga (swasta, red), komunitas VW Kodok, pelaku UMKM, termasuk juga Masyarakat Desa, serta didukung pemerintah daerah yang sudah memiliki kesadaran dan tanggung jawab bersama-sama untuk menggerakkan roda perekonomian daerah.
Begitupun harapannya di Kalimantan Tengah, Pria Berkacamata ini meyakini apabila sektor pariwisata di Kalimantan Tengah ini dikelola dengan lebih baik dan benar, maka akan sangat potensial untuk menjadi penggerak roda perekonomian Kalimantan Tengah.
“Keterlibatan sinergitas dan kolaborasi semua pihak menjadi kunci utama dalam upaya mendorong pergerakan roda perekonomian daerah di sektor pariwisata. Tak hanya pemerintah, perbankan, swasta, pelaku UMKM, pelaku Seni, Komunitas bahkan masyarakat sekitar pun memiliki andil yang sangat penting untuk membentuk jejaring bisnis yang mendukung satu sama lainnya,” kata Taufik Saleh menambahkan.
Lebih menariknya lagi, ia menambahkan transaksi yang dilakukan di sana, tak hanya dilakukan secara tunai, tapi para pelaku UMKM, rata-ratanya sudah akrab dengan transaksi non-tunai atau menggunakan QRIS.