Bentuk MPA, PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk Komitmen Cegah Kebakaran
Berharap Tidak Ada Anak Kotim Putus Sekolah
KALTENGNEWS.co.id – SAMPIT – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Riskon Fabiansyah menekankan pentingnya pendidikan wajib belajar sembilan tahun di daerah ini.
Politisi Partai Golkar tersebut menyebut, agar jangan sampai ada anak putus sekolah di Kotim. Pemerintah kabupaten dianggap penting untuk menelusuri keberadaan anak-anak yang tidak bersekolah, apalagi dijenjang pendidikan dasar.
“Pemerintah kabupaten sudah menggratiskan pendidikan wajib belajar sembilan tahun. Sehingga jenjang SD dan SMP itu jangan ada yang putus sekolah karena sudah ditangani dan dibiayai pemerintah sepenuhnya,” ungkap Riskon.
Ia mengakui, saat ini memang program berjalan masih sebatas wajib belajar 9 tahun dari Pemkab Kotim, Namun tidak menutup kemungkinan jadi 12 tahun meski status pengelolaan SMA atau SMK ditangan pemerintah provinsi.
“Karena bagi saya pendidikan ini seharusnya memang harus diutamakan, karena salah satu sumber persoalan di bangsa ini adalah kemiskinan dan kemiskinan ini berawal dari pendidikan,” ucapnya.
Ia juga menyarankan kepada mereka yang tahun ini lulus dari jenjang SMA bisa memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK).
Karena di situ dibekali keterampilan untuk memasuki dunia kerja. Sehingga ketika terjun ke masyarakat sudah memiliki keterampilan khusus yang bisa diandalkan. (aga)