Pembantu Deputi WATANNAS RI Kunjungi PTP-UPR

 Pembantu Deputi WATANNAS RI Kunjungi PTP-UPR

FOTO: Kunjungan rombongan Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Alam, Desisnas (WATANNAS) RI, Brigjen TNI Karev Marpaung, S.Sos., MM., beserta rombongan, ke lokasi pertanian terpadu atau PTP UPR, didampingi Rektor UPR Dr. Andrie Elia dan Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama Prof. Dr. Sulmin Gumiri, PhD., serta pihak pengelola PTP UPR, Rabu (21/10/2020).

Kaltengnews.co.id, PALANGKA RAYA – Masih dalam rangkaian kunjungan kerja (Kunker) Pembantu Deputi Urusan Lingkungan Alam, Desisnas (WATANNAS) RI, Brigjen TNI Karev Marpaung, S.Sos., MM., beserta rombongan, ke Universitas Palangka Raya (UPR), mereka juga berkesempatan meninjau langsung kawasan pertanian terpadu atau Peat Techno Park (PTP) milik UPR.

Saat berada di lokasi PTP UPR, Brigjen TNI Karev Marpaung beserta rombongan, juga didampingi oleh Rektor UPR Dr Andrie Elia, disambut oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UPR Prof. Dr. Sulmin Gumiri, PhD., didampingi oleh pihak pengelola PTP UPR.

Saat kunjungan tersebut, Rektor UPR Dr. Andrie Elia, tidak bisa mendampingi rombongan sampai selesai, pasalnya pada waktu bersamaan juga harus melantik Dekan FMIPA periode tahun 2020-2024.

Disela-sela peninjauannya, saat dibincangi Kaltengnews.co.id, Brigjen TNI Karev Marpaung menyampaikan apresiasi, atas konsep pertanian terpadu atau PTP UPR, yang kini sudah berjalan dan dikelola oleh UPR.

“Konsep pertanian terpadu, yang dikelola oleh UPR ini sangat menginspirasi, yangmana harapan kami juga, ini bisa diikuti pula oleh pihak lainnya, terutama dalam rangka turut mensukseskan ketahanan pangan, dan mendorong peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia (SDM),” Ujarnya.

Sambung Brigjen TNI Karev Marpaung menuturkan, sebenarnya dalam kunjungan oleh pihaknya ke Kalimantan Tengah, dilakukan secara simultan.

Dimana, hal yang dilakukan adalah melihat, mengumpulkan data, fakta tentang konsep ketahanan pangan. Sebagaimana untuk diketahui pula bahwa Kalteng, menjadi contoh pengembangan ketahanan pangan di Indonesia, baik yang dilaksanakan oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, maupun Kementrian Pertanian (Kementan) RI.

“Kita akan melihat, mengumpulkan data, fakta tentang konsep ketahanan pangan, yang sedang dilaksanakan di 2 (dua) daerah, yakni Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah,” Terangnya.

Diterangkan Brigjen TNI Karev Marpaung, adapun hal lainnya, ialah dalam rangka menyikapi kemungkinan adanya ancaman krisis pangan dunia, seperti yang disampaikan oleh WHO.

Tapi, juga harapannya apa yang dilakukan oleh pihaknya, melalui hasil berupa konsep yang didapat, terkait ketahanan pangan, bisa mendukung adanya konsep asupan gizi berimbang, yang berbasis dari hasil pangan lokal.

“Kami juga berharap, dalam pengembangan kawasan terpadu, juga dapat dilakukan secara terintegrasi, tidak hanya berfokus pada pengembangan hasil nabati, melainkan juga pada produksi hasil hewani,” Harapnya.

Dikatakannya pula, pengembangan kawasan pertanian terpadu, di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas, kedepannya bisa benar-benar mampu menyediakan, atau menghasilkan bahan pangan, baik itu berupa hasil nabati maupun hewani secara lengkap.

“Sehingga dengan demikian, ketika pangan lokal baik itu asupan nabati maupun hewani, sudah bisa tercukupi, maka akan turut berpengaruh pada peningkatan SDM, terlebih dalam upaya menekan angka stunting, khususnya di wilayah Kalimantan Tengah,” Kata Brigjen TNI Karev Marpaung menambahkan.

Dirinya kembali mengutarakan, saat ini UPR sudah memiliki konsep bagus. Dimana, dalam mengembangkan konsep ketahanan pangan, yang menyediakan kebutuhan lengkap yakni nutrisi Nabati dan hewani.

“Saya mendorong, agar UPR bisa bekerjasama, harapan kami konsep yang dilakukan UPR dapat dilakukan disana. Karena selama ini, pemerintah dalam hal ini TNI masih sebatas mengajak masyarakat untuk bertani, namun belum ada konsep yang dibagikan. Kami akan membuat rekomendasi ke Pak Presiden, agar konsep ini bisa digunakan,” Imbuhnya.

Ditambahkannya pula, ketahanan pangan dalam food estate, bukan hanya sebatas bicara menanam padi saja. Tapi bagaimana ketahanan pangan hewani, juga bisa dikembangkan. Jadi, semuanya itu lengkap, baik itu nabati maupun hewani. (YS)

TONTON JUGA BERITA VISUALNYA di
KALTENGNEWS

Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!