Antisipasi Potensi Bencana di Lingkungan Kampus Rektor Bentuk Satgas Karhutla UPR

 Antisipasi Potensi Bencana di Lingkungan Kampus Rektor Bentuk Satgas Karhutla UPR

FOTO: Kegiatan Pelatihan Penanggulangan Karhutla, Satgas Karhutla UPR bersama sejumlah Elemen Masyarakat, yang digelar pada tanggal 2-3 September 2020.

Kaltengnews.co.id, PALANGKA RAYA – Kesiapsiagaan Universitas Palangka Raya (UPR) menghadapi musim kemarau, sudah terlihat sejak saat ini. Terlebih lagi, itu dimaksudkan guna mengantisipasi segala potensi bencana, termasuk pula adanya potensi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla, yang terkesan itu sudah menjadi suatu bencana rutin tahunan.

Oleh sebab itu, Rektor UPR Dr. Andrie Elia menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, untuk segera melakukan berbagai upaya persiapan, guna mencegah dan mengantisipasi terjadinya karhutla di lingkungan kampus.

Dimana, salah satu tindaklanjut yang sudah dilakukan, yaitu dengan membentuk sebuah tim Satuan Tugas (Satgas) Karhutla UPR, yang didasari adanya Surat Keputusan (SK) Rektor UPR Nomor : 1224/UN24/LL/2020 tanggal 11 Mei 2020.

Selanjutnya Satgas Karhutla UPR ini, akan bertugas menjaga wilayah kampus, dari semua potensi kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, Satgas Karhutla UPR yang sudah terbentuk, pada tanggal 2-3 September 2020 kemarin, pihaknya juga telah melaksanakan pelatihan pemadaman dengan menggunakan drone.

Kepala UPT-LLG CIMTROP UPR, Drs. Darmae Nasir, M.Si, MA., Ph.D menyampaikan, menjadi hal yang sangat penting, sinergitas seluruh elemen masyarakat, untuk menghadapi potensi karhutla tahun ini.

FOTO: Pelatihan tentang teori pembuatan sumur bor dan penggunaan alat drone, kegiatan dilaksanakan di Fakultas Pertanian (Faperta) UPR, Rabu (2/9/2020).

“Kita sudah mempersiapkan diri, mulai dari personel serta pemanfaatan peralatan yang tersedia. Selain itu, kami juga melakukan berbagai pelatihan. Yangmana harapannya juga kedepan, baik itu personel maupun peralatan akan semakin siap, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di lingkungan kampus UPR,” Terang Darmae.

Sambung Darmae mengutarakan, diperlukan sebuah sinergitas dari seluruh elemen masyarakat, untuk mencegah terjadinya karhutla pada tahun 2020 ini.

Sebagaimana untuk diketahui pula, saat kegiatan pelatihan tersebut, juga dihadiri Kapolsek Pahandut Kompol Edia Sutata, SH., MH., Bhaminkamtimas Kelurahan Palangka, Babinsa Kelurahan Palangka, Satgas Karhutla UPR, UPT-LLG CIMTROP UPR (4 orang).

Kemudian, Tim Patroli UPT-LLG CIMTROP UPR, BNF (6 orang), Manggala Agni (2 orang), TSAK Menteng (2 orang), TSA Palangka (2 ornag), MPA Kereng Bangkirai (4 orang), MPA Sabaru (4 orang), Mapala Sylva-kehutanan UPR (2 orang).

Lalu, Mapala Comodo-FEB UPR (2 orang), Mapala Figure-FKIP (2 orang), Menwa UPR (2 orang), BEM UPR (2 orang), Tim Perbantuan Medik FK-UPR (2 orang), Mapala Dozer FT-UPR (2 orang), Mapala Adiwiyata FISIP-UPR (2 orang), Anak Tingang FMIPA UPR (UPR).

FOTO: Pelatihan Praktek Pembuatan Sumur Bor dan Penggunaan Drone di kawasan hutan kampus UPR. Tampak para peserta, usai mengikuti praktik pembuatan sumur dan pengaplikasian drone, Kamis (3/9/2020)

Ditambahkan Darmae, untuk mencegah terjadinya karhutla, harus didukung dengan adanya keahlian untuk mengatasinya. Oleh sebab itu, maka UPT-LLG CIMTROP UPR juga melakukan kolaborasi, bersama sejumlah stakeholder terkait.

Upaya peningkatan kapasitas dan keterampilan para relawan dan petugas dalam menangani karhutla juga menjadi hal yang tidak kalah pentingnya. Dimana kegiatan penguatan kapasitas relawan dan petugas, juga didukung oleh Borneo Nature Foundation (BNF) dan CIFOR.

Pada rangkaian pelatihan yang sudah digelar, diisi dengan beberapa kegiatan, yang dinilai sangat penting untuk dilakukan, saat menghadapi karhutla nanti, yakni pada hari pertama tanggal 2 September 2020, dilakukan pelatihan tentang teori pembuatan sumur bor dan penggunaan alat drone, untuk memantau titik api, dilaksanakan di aula Fakultas Pertanian UPR.

Kemudian, pada hari kedua, pada tanggal 3 September 2020, dilanjutkan dengan kegiatan praktek lapangan, sekaligus pula aplikasi penggunaan drone untuk memantau titik api dan pembuatan sumur bor, pada saat menghadapi kebaran lahan dan hutan.

Kegiatan dilaksanakan di hutan kampus UPR. Tampak, selama mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, baik itu sukarelawan maupun anggota Satgas Karhutla UPR, sangat antuasias mengikuti pelatihan dan mempraktekan kegiatan dilapangan. (YS)

Kaltengnews.co.id

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!