Depot Sampah di Baamang Mulai Beroperasi
gerakkalteng.com – SAMPIT – Warga Kecamatan Baamang Tengah mengapresiasi keberadaan depot sampah yang saat ini sudah mulai aktif digunakan dan beroperasi. Dengan adanya depo sampah yang berukuran besar ini diharapkan warga bisa membuang sampah di depot yang baru ini.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim, Sanggul Lumban Gaol menegaskan keberadaan depot sampah itu memang sangat jauh dari warga. Akan tetapi, dengan adanya depot sampah itu diharapkan warga khususnya di wilayah Baamang ini bisa mengarahkan sampah ke depot sampah yang sudah bisa digunakan tersebut.
“Di depot sampah itu juga tertulis dilarang membuang ranting atau bekas tebangan pohon, bongkaran bangunan, kaca/benda tajam, limbah atau sampah media, perabotan rumah tangga seperti TV, kursi kulkas, lemari dan juga sampah yang sangat membahayakan,” jelasnya, Senin (20/1/2020).
Gaol mengatakan, saat ini dinasnya terus dan selalu memberikan pemahaman kepada semua pihak, baik itu pihak kecamatan, lurah, RT/RW dan juga warga agar sadar akan kebersihan lingkungan.
“Kita berharap semua pihak bisa ikut bekerjasama untuk mewujudkan daerah yang bersih dan bebas dari sampah. Meski kondisi depot sampah ini diperkirakan sekitar 80 persen saja, akan tetapi tidak menyurutkan langkah kami untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” terangnya.
Untuk di wilayah Baamang ini baru pertama dibangun depo sampah ini, ke depan akan ada depot sampah lain lagi selain yang berada di Jalan Cristophel Mihing ini. Memang anggaran untuk membangun depot sampah itu tidak sedikit, depot ini juga menelan anggaran sekitar Rp 700.000.000.
“Tapi kita optimis, depot sampah di Baamang lainnya bisa kita buat lagi nantinya,” tutup Gaol.
Terpisah, Sri Dahlia warga Baamang sangat menyambut baik depo sampah ini. Apalagi lokasinya sangat strategis dan bangunannya pun sangat tinggi. Jika boleh jujur, TPS yang sudah dibongkar beberapa waktu lalu memang sangat mengganggu. Apalagi di Jalan Desmon Ali, jika banyak sampahnya maka jalannya akan tertutup oleh sampah.
“Apalagi jika musim hujan turun, pokoknya tpa itu bisa banjir dan sampah akan basah. Jadi, saya kasian sekalo dengan petugas yang mengangkat sampah basah akibat air hujan tersebut,” pungkasnya. (so/agg)