Bentuk MPA, PT. Adaro Minerals Indonesia, Tbk Komitmen Cegah Kebakaran
Petani Masih Kekurangan Pupuk Bersubsudi
gerakkalteng.com – KASONGAN – Sektorpertanian di Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan sangat berpotensi untuk menjadi mata pencaharian sehari-hari masyarakat. Namun, sampai sekarang petani masih kekurangan dan terkadang sulit untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Hal ini, merupaka salah satu aspirasi masyarakat yang disampaikan pada pihak dewan dalam berbagai kesempatan.
“Untuk itu, kami berharap pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan bisa mencarikan solusinya. Sehingga, kebutuhan akan pupuk bersubsidi terpenuhi,” kata salah satu Anggota DPRD Kabupaten Katingan, Dube, Selasa (11/6/2019).
Menurut Politisi Partai Demokrat ini, ketersediaan pupuk merupakan salah satu pendukung utama untuk meningkatkan hasil pertanian.
“Pasalnya jika hanya mengandalkan lahan yang ada saat ini, sebenarnya masyarakat setempat khususnya para petani masih mendapatkan hasil. Namun, tidak maksimal sehingga berpengaruh terhadap pendapatan,” katanya.
Namun jika lahan pertanian warga diberi pupuk, Dube yakin hasil panennya jauh lebih berhasil.
“Semoga dinas terkait bisa mencarikan solusi, sehingga pendapatan petani kian tahun semakin meningkat,” tutur anggota DPRD dari Dapil Katingan II yang meliputi wilayah kecamatan Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala ini.
Pihak dewan berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan melalui dinas terkait agar meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan. Pasalnya, mata pencarian masyarakat di Kecamatan Tasik Payawan dan beberapa kecamatan di bagian hilir lainnya kebanyakan adalah bertani, berkebun dan nelayan.
“Sehingga menurut saya, harus yang lebih diutamakan adalah pembangunan infrastruktur jalan darat,” imbuhnya.
Dengan kian ditingkatkannya ruas jalan tersebut, dia yakin secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Pasalnya, jalan merupakan kebutuhan pokok masyarakat untuk memasarkan hasil pertanian, perkebunan dan perikanan.
“Artinya, sebanyak apapun hasil pertanian, perkebunan dan tangkapan ikannya, ketika ruas jalan darat sulit untuk dijalani, maka hasil aktivitas masyarakat setempat sulit berkembang,” tambahnya. (tri)